Menanti

Pico
2 min readJun 12, 2023

--

Berlarut dalam perasaan ingin mengenang kembali masa jadi, membuatku semakin tersakiti. Entah apa yang sebenarnya yang kucari, entah apa sesungguhnya arti perasaan ini. Akupun terlarut sampai ingin rasanya menyudahi semua kisah hidup ini, apakah sesakit ini? Tentunya, tanpa disadari terkadang kita suka terikat dengan seorang insan tanpa menyadari bagaimana akhir setelah ini semua terjadi.

Kesedihan dan tangisan perlahan terurai mengenai pipi dan meluap membanjiri diri yang tak bisa sama sekali kuhenti. Oh tuhan, cobaanmu perlahan kurasa mulai tak bisa kujaga, ingin sekali kulari dari semua ini. Tetapi, apalah dayaku ini, seorang insan yang larut dalam kesedihan tak gampang untuk disudahi.

Satu demi satu tetesan air mataku mulai mengering, sendu ku mulai perlahan hilang dan perasaanku ternyata tak berkurang. Hanya tubuh yang bisa memaksaku untuk diam, hatiku tak tinggal diam. Dia meninggalkan kepahitan yang ternyata tak bisa kujadikan hal menyenangkan. Terlarut dalam tidurku dan tak kusadari bahwa inilah akhir dari semua ini.

Hari demi hari kulalui begitu sunyi, tanpa hadirnya riang dan tawa yang biasanya ku tatapi. Ternyata disini aku mulai mengerti bahwa titik balik keriangan selama ini akan menjadi kesepian yang tak ada henti. Hanya satu yang pasti bahwa hidup ini tak ada yang bisa menentui selain diri sendiri.

Berbahagialah dan bersenang-senanglah selagi ada yang menemani. Karena ada banyak yang kusesali dan selama ini kudiami yangpada akhirnya hal itu menyakiti tak henti.

Did i happy now?

Well, kebahagiaan tak selalu membuatku merasa tentram. Malah sering kali kebahagiaan yang menjatuhkanku dan memupuskan setiap asa yang selama ini kunantikan. Yah begitulah, hingga saat ini aku masih mencari apa sebenarnya kebahagiaan yang kunanti dan seperti apa kenikmatan yang kucari…

--

--

Pico
Pico

Written by Pico

Imajinasi dan ilusi selalu menyelimuti diri ini.💤

No responses yet