Oi, kenapa baru sadar? Sudah lama dihadapkan dengan tamparan tentang perihnya kehidupan dan engkau masih saja menunggu tamparan itu datang tepat di depan mukamu. Selama itukah waktu yang kamu tunggu, sebodoh itukah dirimu hingga sampai hati ingin dicelakai sang waktu.
Ingatlah waktu tak pernah menentukan siapa yang akan dipihaknya, namun engkau lah yang bisa menentukan kapan waktu akan berpihak padamu. Sekejam-kejamnya kehidupan, waktu tak akan pernah menyinggungmu. Sampai dititik engkau melihat bahwa waktu mengawasimu, disitulah akan teringat petuah “waktu adalah kehidupan”,
Kesulitan memahami waktu sering di artikan sebagai incompeten but it true, saat diri mulai bisa mengendalikan waktu maka akan mulai muncul kehampaan. Mulai merasa segala sesuatu under control, membuat diri seakan tak ada yang disesali, alhasil waktu kembali menghantui dan menghancurkan jadi diri. Enggan rasanya mulai memahami waktu, tetapi pada masanya waktu tidak pernah minta dipahami. Kenapa oh kenapa? Diri berusaha dengan sekuat tenaga memahami namun yang dipahami tak menghendaki, ingatlah waktu adalah segalanya.
Kata sederhana ‘waktu’ tak sepenuhnya dipahami dengan seksama oleh setiap insan, umumnya kata ini hanya sebatas penunjuk waktu bukan penunjuk kehidupan. Tingkat kebahagiaan tertinggi dalam kehidupan ditentukan dan dapat engkau lihat saat seseorang mulai mencintai dirinya sendiri tanpa dikelilingi oleh rasa iri. Pahamilah diri ini rentan akan 3 huruf itu dan selamanya akan begitu. Jadi siapkanlah kebahagiaan yang sepantasnya engkau dapati dan kau syukuri sepenuh hati, karena segala yang berasal dari hati adalah wujud nyata sebuah insan yang ada dalam diri.
Originally published at https://medium.com on March 8, 2023.